Pencarian :

Jumat, 21 September 2007

Terjemah Al Qur'an di YM

Ternyata di YM ada menu alQuran…. lebih tepatnya Chatting dg al-Quran…

So Bagaimana caranya?

Ikuti langkah berikut:
  1. Aktifkan dan loginlah ke YM

  2. Klik ikon untuk menambah kontak YM anda{add a contact}, kemudian pada baris yang disediakan ketik “quran.noble”. Selanjutnya tinggal ikuti petunjuk seperti biasa.

  3. Buka jendela kirim pesan kemdian ketik : :
Contoh : Untuk mengetahui terjemahan Al Fatehah ayat 1 sampai ayat 3 tinggal ketik di kolom pesan sbb: quran id 1:1-3
Untuk orang Jerman, yang tidak mengerti bahasa indonesia; ketik saja de (bukan id seperti di atas); untuk english ketik en, etc.

Mudah bukan..? Semoga dengan ini kita semakin mudah untuk mendekatkan diri kepada 4JJI dan semakin mengerti akan kandungan firman-Nya.

di sadur dari blognya Fadliwae.

Selasa, 17 Juli 2007

Surat dari setan untukmu

Surat Dari Iblis
Semoga surat ini akan membuat anda benar-benar berfikir

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.
Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Alloh.
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Alloh.
Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya

Kau lihat, ALLOH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLOH

Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya, guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.
Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.
Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.
Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.
Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLOH.

Catatan : Jika kau benar2 menyayangiku , kau tak akan membagi surat ini dengan siapapun.

Kiriman dari seseorang via email yang aku lupa alamat emailnya - karena sudah terhapus - jazakillah

Kamis, 05 Juli 2007

Sunnah-sunnah dalam menyambut kelahiran bayi

TERHADAP KELUARGA BAYI
  1. Memberikan kabar gembira tentang kelahiran si bayi kepada keluarga dan kerabat orang tua si bayi.
  2. Memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi dan mendo’akannya.

TERHADAP BAYI

1. MENGUMANDANGKAN ADZAN
Bayi diadzani di telinga sebelah kanan dan iqomah di telinga disebelah kiri setelah kelahirannya. Adzan dilakukan dengan suara indah dan pelan, agar tidak menyakiti dan mengganggu telinga bayi.

Hadits Rasul :
“Aku melihat Rasulullah SAW. adzan seperti mau sholat ditelinga Al-Husain bin Ali setelah ia dilahirkan ibunya, Fatimah” (diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Diantara hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari adzan adalah :
  • Dengan adzan ditelinga bayi, maka sesuatu yang pertama kali didengar telinga bayi adalah kalimat adzan yang berisi pengagungan nama Allah Ta’ala.
  • Dengan menerapkan etika tersebut (adzan ditelinga bayi), maka mengajak bayi kepada Allah Ta’ala lebih dulu daripada ajakan setan.
2. TAHNIK
Tahnik adalah mengunyah kurma, lalu kunyahan kurma digosok-gosokkan kelangit-langit mulut setelah kelahirannya.
Caranya ialah dengan meletakkan sedikit kurma yang sudah dikunyah diatas tangan orang yang melakukan tahnik, lalu memasukkan tangan/jari yang berisi kunyahan kurma kemulut bayi kemudian menggerak-gerakkan kunyahan kurma tersebut kekanan dan kekiri. Jika tahnik tidak bisa dengan kurma bisa juga dilakukan dengan madu atau bahan apa saja yang penting manis.

Ketika melakukan tahnik kurma tidak harus dikunyah, namun bisa juga dilembutkan dengan cara lain. Orang yang melakukan tahnik adalah ayah, atau ibu si bayi atau salah seorang ulama yang do’anya diharapkan diterima Allah Ta’ala.

Di antara hikmah adalah tahnik secara langsung menggerakkan kerja tulang-tulang mulut dan peredaran darah didalamnya. Ini otomatis latihan bagi bayi untuk menyedot dan menetek ASI dari ibunya dan juga bukan menjadi rahasia lagi bahwa kurma atau madu mempunyai kandungan gula yang tinggi sehingga stok / persediaan zat gula pada bayi tetap terjaga.

3. PEMBERIAN NAMA
  • Dilakukan setelah kelahirannya atau sesudahnya sampai hari ketujuh.
  • Hendaklah memberi nama dengan nama yang indah, yang dapat membuatnya bangga jika namanya disebut di depan orang lain.
4. AQIQAH
  • Aqiqah yaitu kambing yang disembelih untuk bayi.
  • Dua kambing untuk anak laki-laki dan satu kambing untuk anak perem-puan.
  • Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh, atau ke-empat belas atau ke-duapuluh satu. Jika aqiqah tidak dapat diselenggarakan pada waktu itu maka boleh diselenggarakan kapan saja.
  • Keluarga bayi boleh memakan kambing (aqiqah), atau memberi makan dan mengundang orang lain dengan aqiqah tersebut.
5. CUKUR RAMBUT
  • Dilakukan pada hari ketujuh setelah penyelenggaraan aqiqah.
“Pada hari ketujuh kelahiran bayi, tumpahkan darah untuknya (aqiqah), hilangkan kotoran darinya (mencukur rambut) dan beri nama dia .
(Hadits diriwayatkan Ath-Thabrani ).

  • Berlaku bagi bayi laki-laki maupun bayi perempuan.Cukur rambut dilakukan jika kondisi memungkinkan. Jika bayi tidak punya rambut atau rambutnya sedikit sehingga tidak memungkinkan dicukur, maka bayi tidak perlu dicukur.
  • Tidak dibolehkan hanya mencukur sebagian dan membiarkan sebagian yang lain tidak tercukur.
  • Bersedekah dengan perak seberat rambut bayi kepada fakir miskin.

  • Rasulullah SAW bersabda :
  • Setelah dicukur disunahkan untuk memberi wangi-wangian pada kepala bayi.
6. KHITAN / SUNAT
  • Yaitu pemotongan prepotium (kulup) yang mengelilingi kepala kemaluan anak laki-laki dan pemotongan sebagian kecil clitoris (atau penggoresan clitoris) bagi anak perempuan.
  • Khitan disunnahkan dilakukan pada hari ketujuh dan boleh dilakukan sesudahnya, serta wajib ketika anak telah mencapai usia akil baligh.
Demikian beberapa sunnah yang berkaitan dengan kelahiran bayi semoga kita dapat mengamalkan dan termasuk golongan umat Rasulullah.

“Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikan kami sebagai imam bagi orang-orang bertaqwa”
( Al Furqon : 74 )
Dari berbagi sumber

Kamis, 21 Juni 2007

Pak RT

Tidak terasa setahun sudah aku menjadi Ketua RT 06 RW XIX Kebonrojo Selatan Pc. Gading, Demak padahal jika dihitung-hitung aku adalah keluarga paling muda dan bisa dikatakan warga baru, karena waktu pemilihan RT berlangsung, baru sekitar 2 tahun aku dan keluarga bertempat tinggal di wilayah tersebut.

Awalnya sih supaya dekat dengan tempat kerja maka berencana kontrak rumah dahulu selama 2 tahun, baru setahun jalan, rumah depan kontrakan dijual (oper kredit), setelah bermusyawarah dengan keluarga akhirnya alhamdulillah rumah tersebut dapat kami beli. Ditahun yang kedua langsung deh, cabut dari kontrakan dan menempati rumah tersebut.

Kembali ke laptop, eh … ke masalah ketua RT, ada yang lucu saat terjadinya pemilihan ketua RT. Awalnya wilayah RT waktu itu (RT. 03) sangat besar yaitu meliputi 3 gang yang jika dijumlah ada sekitar 55 keluarga. Jadi tidak heran jika ada pertemuan warga maka dilaksanakan di jalan/gang depan rumah maklum tidak muat kalau dimasukkan kedalam rumah karena tipe rumah sederhana. Melihat perkembangan itu ada usulan untuk memekarkan wilayah, dari pertemuan warga tersebut terjadi kesepakatan untuk memekarkan menjadi 3 wilayah RT yaitu RT 03, RT 05 dan RT 06. Rumah ku termasuk dalam wilayah RT.06. Dari hasil pertemuan itu pula maka secara otomatis pengurus RT yang lama (ex. RT 03) berakhir. Oleh Bapak RW selambat-lambatnya 1 bulan sudah terbentuk pengurusan RT dimasing-masing wilayah tersebut.

Pada awalnya aku tidak begitu peduli dengan pemekaran dan pembentukan pengurus RT. Soalnya aku merasa sebagai warga dan keluarga baru, serta tentunya banyak yang lebih “senior” dibanding aku, tak perlulah aku ikut-ikut dalam menentukan kepengurusan selain jam kerjaku yang selalu pulang sampai rumah diatas pukul 21.00 wib, mana sempat aku ikut serta dalam kepengurusan apalagi menjadi ketua RT (capek deh…). Akhirnya dibuatlah mekanisme pemilihan Tidak ada pendaftaran apalagi tes bakal calon ketua RT, kesepakatan warga adalah semua berhak mencalonkan dan dicalonkan tanpa terkecuali dan suara tertinggi saat pemilihan adalah yang menjadi Ketua RT terpilih.

Menjelang hari-hari PEMIRET (Pemilihan Raya Ketua RT) terdengar kabar dari istriku yang lebih sering dirumah (ndak tahu mungkin ada yang menjadi juru kampanye sukarela kali ya…) aku termasuk yang dicalonkan warga. Tak tahu faktor apa yang menyebabkan aku menjadi kandidat, mungkin karena aku seorang dosen yang status dimasyarakat dianggap lebih atau apa …tak tahulah.

Akhirnya tibalah hari “naas” tersebut, undangan pemilihan sudah disebar kesemua warga dan dimulai pk. 19.30 wib (ba’da isya). Untuk menghindari supaya aku tidak terpilih, sengaja aku merancang taktik dengan istriku (apalagi istriku paling tidak mau kalau aku terpilih menjadi Ketua RT).
Pada hari itu aku sengaja pulang lebih malam dari biasanya, jika nanti ditanya kenapa aku belum pulang jawab saja lembur ngerjain tugas kantor (bo-ong sih … tapi aku merasa belum pantas saja kalau terpilih menjadi pemimpin…memimpin keluarga saja baru belajar ini harus memimpin keluarga yang lain).

Keluar dari kampus pk. 20.30 wib, aku ajak-ajak teman-teman kantor untuk ngobrol-ngobrol dulu diwarung kopi, aku harap cukup untuk mengulur waktu sampai pelaksanaan pemilihan RT selesai. Sekitar pk. 21.30 wib aku pamitan pulang, aku pikir pasti sudah aman dan pemilihan sudah terlaksana serta terbentuk pengurus yang baru, soalnya tidak sah jika aku dipilih sedangkan aku sendiri tidak hadir.

Tapi apa yang terjadi begitu motorku sampai dipintu gang terdengar bunyi tepuk tangan dan memandang ke arahku -- pertemuan dilaksanakan dijalan kampung -- seperti penyambutan artis saja pikirku. Ada yang menyahut “Nah… sekarang pemilihan baru bisa berlangsung” O la la ternyata pemilihan belum berlangsung hanya karena menunggu aku padahal waktu itu sudah pukul 22.00 wib lebih. Akhir aku “diseret” ke forum untuk mengikuti pemilihan. Seperti kekhawatiranku semula terpilihlah aku menjadi ketau RT, dan yang bikin ger adalah saat perhitungan suara berlangsung, begitu aku terpilih anakku (Bariz) yang waktu itu berusia 3 tahun menyahut “Hore, abah menang” . Eh ni anak ikut-ikutan pula batinku.

Sampai akhirnya 1 tahun sudah aku menjadi orang no. 1 (di RT ...he..he...he), semoga sisa waktu yang ada (…alamak masih 2 tahun lagi…) aku dapat melaksanakan tugasku. Amiin.

Metodologi Dalam Menuntut Ilmu

Ibnu Jauzi mengatakan bahwa semangat para ulama mutaqaddimin (ulama-ulama terdahulu) sangat tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan karya-karya mereka yang merupakan intisari dari umur yang mereka miliki. Akan tetapi sebagian besar karya-karya mereka sudah tidak ada dan punah. Hal ini disebabkan karena semangat tholabul ilmi manusia saat ini begitu rendah.

Para ulama terdahulu menyusun karya begitu banyak. Contoh-contoh yang ada dan yang paling banyak adalah Al Imam As-Suyuti, yang beliau sejak usia delapan tahun sudah menulis buku, yang di zaman kita, anak seusia ini membaca Al Fatihah saja belum lurus, shalat saja belum benar. Dan jumlah karya beliau lebih dari 800 buku, ada ulama yang mengatakan sampai 900 buku.

Al Imam Abu Ja'far Ibnu Jarir Ath-Thabari jumlah karyanya, muridnya mencoba menghitung usia beliau dari sejak beliau baligh sampai meninggal dunia dihitung berapa usianya (berapa hari), kemudian dihitung jumlah karya-karya yang beliau miliki, dan dari jumlah halaman yang ada dibagi dengan jumlah umurnya, rata-rata dalam sehari beliau menulis 14 lembar, dari semenjak beliau baligh sampai meninggal dunia.

Beliau rahimahulloh pernah bertanya kepada murid-muridnya, "Apakah kalian sanggup belajar tafsir? Muridnya mengatakan "Berapa jumlahnya?" Beliau menjawab, "Jumlahnya 30 ribu lembar." Murid-muridnya mengatakan "kami tidak sanggup." Beliau mengatakan "innalilllah, semangat menuntut ilmu saat ini begitu lemah." Akhirnya beliau ringkas menjadi tiga ribu lembar, dan saat ini tafsir Ath-Thabari masih dianggap tafsir yang paling besar yang jumlahnya hanya seper-sepuluh dari yang direncanakan, yang ketika itu murid-murid beliau menulis semua yang beliau sampaikan.

Kemudian beliau bertanya kepada murid-muridnya, "Siapkah kalian belajar sejarah alam semesta ini dari sejak diciptakannya alam semesta sampai zaman sekarang? Murid-muridnya bertanya, "Berapa jumlahnya." Beliau menjawab,"Jumlahnya 30 ribu lembar." Murid-muridnya menjawab, "kami tidak sanggup." Kemudian beliau mengatakan lagi kepada murid-muridnya, "Semangat thalabul ilmi saat ini begitu rendah." Beliau kecewa kepada mirid-muridnya akan rendahnya semangat mereka dalam menuntut ilmu. Akhirnya beliau ringkas lagi menjadi tiga ribu lembar. Dan itulah yang sampai ke tangan kita sekarang, meskipun ada beberapa bagian yang kurang akan tetapi tarikh Ath-Thabari masih dianggap tarikh yang cukup lengkap yang tebalnya berjilid-jilid dan memuat riwayat-riwayat, yang ketika beliau menyampaikan riwayat, beliau menyampaikannya dengan sanad. Hal ini menunjukkan keluasan ilmu beliau.

Ibnu Jauzi mengambarkan lagi bahwa sebagian besar dari karya-karya ulama sudah punah, sudah tidak ada, dan hal ini disebabkan karena semangat thalabul ilmi begitu rendah, maka mereka mulai mencari kitab-kitab mukhtashar (ringkasan) Tarigh Dimasq yang tebalnya 80 jilid kemudian diringkas menjadi 7 jilid.

Kata Ibnu Jauzi, "Mereka tidak semangat untuk membaca buku-buku yang tebal." Kitab Al Majmu' tebalnya 23 jilid, Majmu' Fatawa 30-sekian jilid, Siyyar A'lamin Nubala' tebalnya 25 jilid dan banyak lagi kitab-kitab besar lainnya, yang jika kita melihat kitab-kitab ini ketika disusun, akan membentuk tulisan yang bersambung antara satu buku dengan buku yang lain.
Abbas bin Walid Al Faasi, salah seorang ulama yang punya banyak murid, ketika beliau meninggal dunia, di salah satu bukunya di bagian akhir buku tersebut tertulis, "Saya telah mempelajari buku ini sebanyak seribu kali."

Kemudian dalam biografi Ibnu Tubban, dikatakan bahwa beliau belajar dari beberapa ulama dan membaca kitab Al Mudawwalah sebanyak seribu kali.

Ini hanyalah sedikit gambaran betapa besar semangat ulama-ulama salaf (terdahulu) dalam menuntut ilmu agama ini.

diambil dari www.mediamuslim.info

Senin, 04 Juni 2007

Liburan ke Taman Margasatwa Semarang

Saat ini kebun binatang Semarang yang dulu berlokasi di Tinjomoyo telah berpindah ke Mangkang. Pembuatan taman margasatwa Semarang ini yang konon menghabiskan biaya lebih kurang Rp 4,2 miliar. Berbagai fasilitas yang dibangun yaitu museum zoologi, mushala, "Sungai Afrika Utara", kandang banteng, pagar keliling kurang lebih 500 meter, dan pavingisasi. Terdapat sekitar 200 jenis margasatwa mulai dari gajah, harimau, beruang madu, buaya, monyet, rusa, berbagai macam jenis burung dan lain sebagainya. Selain itu terdapat berbagai jenis pohon dan tanaman yang sengaja dibudidayakan. Untuk memudahkan perawatan dan pengelolaan tiap pohon dan tanaman yang ada dipasang papan nomor.

Naik gajah menjadi daya tarik atau andalan taman margasatwa saat ini. Para pengunjung yang naik gajah kebanyakan anak kecil yang ditemani orangtua mereka. Dengan membayar Rp 5.000, mereka bisa naik Sekar (25), nama sang gajah, sejauh lebih kurang 300 meter.

Menurut salah seorang pawang gajah, pengunjung hanya bisa naik gajah di hari Minggu dan hari besar saja. Rata-rata setiap hari Minggu, Rp 100.000 bisa didapatnya.

Selain gajah kita juga bisa melihat (setidaknya 2 ular) dan memegang ular (lupa apa jenisnya ... yang jelas sebesar betis manusia) yang dibiarkan bebas berkeliaran dan pengunjung boleh mengangkatnya/menggendongnya.

Untuk anak-anak disediakan pula arena bermain seperti jembatan tali yang sepertinya menjadi daya tarik tersendiri. Terdapat pula sepeda air dan mobil kereta untuk berkeliling sepanjang sungai (buatan) serta area taman margasatwa.

Selain taman margasatwa Semarang beberapa kilometer ke arah timur juga terdapat tempat wisata, "Taman Lele" namanya, ndak tahu padahal sepertinya kolam ikan yang terdapat disana tidak ada lelenya. Sebuah taman yang didesain untuk istirahat (semacam cottage mungkin) didalamnya terdapat penginapan, kebun binatang mini terdapat buaya, beberapa jenis unggas, ular dan beberapa jenis monyet, kolam air dan arena bermain untuk anak-anak.

Berikut foto-foto kami sekeluarga saat liburan ketempat-tempat tersebut ...




















Bagaimana kondisi bekas Kebun Binatang Tinjomoyo sekarang? Sepertinya memang sudah dilupakan orang. Areal seluas sekitar 57,5 hektare tersebut sekarang tak terawat. Berbagai jenis tanaman liar tumbuh subur.

Beberapa bangunan yang masih ada dan sudah tak berpenghuni itu pun mulai lapuk. Tumbuhan liar terlihat merambat di dinding-dinding yang sebagian telah mengelupas. Kandang-kandang kosong yang belum dipindahkan ke Mangkang tampak kotor.

Konsep awal, setelah dipindahnya kebun binatang ke Mangkang adalah menjadikan Tinjomoyo sebagai taman rusa dan hutan wisata. Untuk mendukung konsep tersebut, sepuluh ekor rusa ditinggal di sana. Tujuh ekor di dalam kandang, dan tiga ekor lainnya dibiarkan hidup liar di alam bebas.

Selain itu beberapa kegiatan outbond juga sering dilakukan di sana. Antara lain combat game, flying fox, tracking dan kemah. Untuk para pecinta combat game yang tergabung dalam Indonesia Annual Airsoft Camp, mereka memanfaatkan areal itu untuk berlatih dan jambore.

Tracking atau jalan-jalan menyusuri hutan sambil melihat berbagai jenis tanaman merupakan salah satu bentuk wisata hutan. Selain itu, tiap hari Minggu kegiatan combat game juga rutin dilakukan di sini.

Rabu, 16 Mei 2007

TENTANG SPIRITUALITAS

Dibeberapa tempat dijabarkan bahwa spiritual adalah hal-hal yang berhubungan dengan dunia agama, bahkan tokoh-tokoh agama bisa disebut dengan tokoh spiritual. Tapi apakah mereka sendiri mengerti hakekat spiritual itu sendiri ? yah, inilah yang mengilhami kenapa sampai ada pencarian hakekat spiritual. Berikut ada kutipan dari Albert Einstein tentang Spiritualitas. Ada beberapa point yang bisa diambil dari pernyataan dibawah, semoga bisa disimpulkan dan dipahami.
  1. Saya ingin memahami pemikiran Tuhan; selebihnya adalah soal detail.
  2. Pengetahuan tanpa agama adalah pincang. Sedang agama tanpa pengetahua adalah buta.
  3. Agama saya terdiri dari seuntai kekaguman yang sederhana, terhadap suatu kekuatan supra yang tak-terbatas - yang tertampak dalam rincian yang dapat kita serap menggunakan persepsi lemah dan remang kita.
  4. Semakin jauh kemajuan evolusi spiritual umat manusia, semakin pasti bagi saya bahwa: jalan menuju religiusitas sejati tak semata-mata terletak pada ketakutan terhadap kehidupan, ketakutan terhadap kematian, keyakinan yang membuta; namun suatu perjuangan mengikuti kaidah-kaidah pengetahuan rasional.
  5. Setiap orang yang terlibat secara serius didalam pencarian pengetahuan, menjadi yakin bahwasanya, ada suatu jiwa termanifestasikan pada hukum Semesta raya - jiwa yang secara luas superior terhadap jiwa-jiwa manusia, dan sesuatu dimana dihadapan-Nya, kita beserta kekuatan mutahir kita terasa sedemikian lemahnya.
  6. Rasa religius para ilmuwan berbentuk suatu kekaguman, yang terpesona pada keharmonisan hukum alam; yang menampakan suatu superioritas kecerdasan, dibandingkan dengan seluruh sistematika berpikir dan bertindak dari umat manusia, dalam suatu refleksi signifikan yang tak terbantahkan lagi.
  7. Tiada cara logis untuk mengungkap hukum-hukum elemental. Yang ada hanyalah cara intuitif, yang dibantu oleh suatu ketajaman rasa, terhadap runtutan yang melandasi di balik suatu penampakan.
  8. Batin intuitif adalah anugrah sakral, dan pikiran rasional adalah ‘pelayan’ setianya. Kita telah membangun sebuah tatanan masyarakat yang memulyakan ‘pelayan’ dan melupakan anugrah.
  9. Sesuatu yang terindah yang kita alami adalah: pengalaman misterius kita;  Ia-lah sumber dari seni dan pengetahuan sejati.
  10. Kita mesti waspada untuk tidak menjadikan intelek sebagai Tuhan kita; ia memang memiliki kekuatan, namun ia tak memiliki kepribadian.
  11. Barang siapa yang memfungsikan dirinya sebagai hakim dari Kebenaran dan Pengetahuan, akan porak-poranda menjadi bahan tertawaan para dewata.
  12. Bila mana jalan keluar terasa mudah, Tuhan-lah yang memberikan jawaban.
  13. Tuhan tidak mempermainkan semesta seperti dadu.
  14. Tuhan sedemikian licinnya, namun Ia tak bermaksud jahat.
  15. Umat manusia adalah bahagian dari keseluruhan, dari apa yang kita sebut dengan Semesta, bahagian yang terbatas dalam ruang dan waktu. Ia mengalami diri-Nya sendiri, pikiran dan perasaan-Nya ibarat terlepas dari yang lainnya yang bersifat seperti khayalan optik - terhadap Kesadaran-Nya. Khayalan ini, sesungguhnya adalah sejenis ‘penjara’, yang mengekang kita dari nafsu-nafsu keinginan pribadi dan dari beberapa orang terdekat, kesayangan kita. Tugas kita adalah membebaskan diri dari penjara ini, dengan cara memperluas lingkaran pengorbanan kita, hingga mencakup semua makhluk hidup dan seluruh alam dalam keindahannya.
  16. Tiada sesuatupun yang memberi nilai manfaat pada kesehatan manusia dan memberikan kesempatan hidup di muka Bumi ini, sebesar evolusi yang diberikan oleh pola makan vegetaris.
  17. Manusia yang menjalani hidupnya secara tak bermanfaat bagi makhluk lainnya bukan saja tak beruntung, akan tetapi nyaris tak layak bagi kehidupan.
  18. Perdamaian tidak dapat dijaga dengan Kekuatan. Ia hanya dapat dicapai melalui saling pengertian.
  19. Hanya kehidupan bagi kehidupan lain sajalah, yang bermanfaat.
  20. Pikiran manusia tak mampu untuk meraih Semesta. Kita ibarat seorang anak yang memasuki perpustakaan raksasa. Dinding-dinding dan langit-lagitnya tertutup rapat oleh buku-buku dalam berbagai bahasa yang berbeda-beda. Si anak mengetahui bahwa, pasti ada seseorang yang menulis semua buku-buku itu; walau ia tak mengetahui siapa dan bagaimana caranya. Iapun tak mengerti bahasa yang digunakan dalam penulisan buku-buku itu. Akan tetapi, si anak mencatat adanya suatu rancangan baku dalam susunan buku-buku tersebut serta dalam urutannya - yang misterius - yang tak ia pahami, kecuali melalui dugaan-dugaan picisannya saja.
  21. Yang terpenting adalah, untuk tidak berhenti mempertanyakannya. Keingin-tahuan memiliki alasannya sendiri dalam membangkitkan rasa panasaran. Seseorang tak dapat membantu, namun hanya terpesona ketika ia berkontemplasi: terhadap misteri-misteri kekekalan, terhadap kehidupan, terhadap struktur realitas yang mengagumkan. Adalah cukup, bila seseorang mencoba melengkapi dirinya dengan secuil misteri setiap hari. Tanpa kehilangan kekagumannya yang holistik itu.
  22. Apa yang saya saksikan di Alam, adalah suatu struktur yang mengagumkan yang hanya dapat kita pahami dengan tak-sempurna, dimana seorang pemikir semestinya merasa sedemikian rendahnya. Tak ada yang dapat dilakukan terhadap mistikisme, inilah ungkapan rasa religiusitas yang murni.
  23. Emosi terhalus kita, dimana kita mampu merasakannya, adalah emosi mistis. Disinilah tergelar bagian terkecil dari semua seni dan pengetahuan sejati. Siapapun yang asing bagi perasaan ini, yang tak lagi mampu merasakan ketakjuban, dan hidup dalam kondisi ketakutan, sesungguhnya telah mati. Guna mengetahui sesuatu yang tak terselami bagi kita, sebetulnya benar-benar ada dan memanifestasikan dirinya sebagai kebijaksanaan tertinggi dan keindahan yang paling bersinar, dimana bentuk terkasar dari pengetahuan inipun merupakan suatu yang membutuhkan intelektualitas yang memadai; perasaan ini adalah … sentimen religius yang sesungguhnya. Dalam pengertian ini……dan hanya dalam pengetian inilah, saya menempatkan diri saya dalam deretan manusia-manusia religius besar.
  24. Masalah nyata bagi kita adalah hati dan batin manusia. Adalah lebih mudah mengubah sifat plutonium, dibandingkan dengan merubah sifat ke-setan-an dalam diri manusia.
  25. Agama Sejati adalah kehidupan nyata, hidup dalam jiwa manusia, hidup dalam kebajikan dan hidup dalam kebenaran, bagi semua.
  26. Intelejensia memberi kejelasan kesaling-tergantungan antara makna-makna dan jawaban akhir daripadanya. Akan tetapi, hanya dengan memikirkannya saja, tak dapat memberikan kita rasa - tentang akhir yang bersifat fundamental dan ultima tersebut. Guna memperjelas akhir fundamental dan nilai-nilai, serta mempercepat mereka dalam kehidupan emosional individu, dengan persis tertampak oleh saya bahwa: fungsi yang paling penting dari agama adalah bila agama berhasil membentuk kehidupan sosial manusia.
___________________________________ 
Adopted from "The Divine Life Society’s website".

Jumat, 23 Maret 2007

Asmaul Husna: Ar Rahman - Ar Rahiim

Nama Allah yang terkandung dalam basmallah adalah Ar Rahman dan Ar Rahiim, sifat kasih sayang. Hikmah di balik nama tersebut harus kita fahami dengan baik. Semoga dengan mempelajarinya kita menyadari siapa Allah dan bagaimana kita meniru sifat-Nya. Yang disebut orang yang pengasih adalah orang yang selalu berniat memberi atau menolong orang lain dengan segenap kemampuannya. Sedang yang dimaksud dengan Ar Rahiim, sifat pengasihnya Allah, adalah pemberian yang melimpah terus menerus, terlepas dari apakah yang diberi tersebut membutuhkan atau tidak, bahkan layak menerima atau tidak.

Berbeda dengan sebagian besar manusia, kelemahan kita adalah baru mau memberi jika diberi atau karena mengharapkan sesuatu, misalnya mengharapkan pujian, penghargaan atau balas budi. Ciri kita masih tak ikhlas saat memberi adalah kecewa jikalau orang yang diberi tak balas budi atau tak mengucapkan terima kasih.

Kasih sayang Allah menyelimuti segala sesuatu. Allah memberi bukan karena kepentingan-Nya, tapi karena perhatian Allah kepada makhluk-makhluk-Nya, baik Muslim atau kafir, shalih ataupun tidak. Allah memberi tak pandang bulu, dicurahkan kepada semua makhluk-Nya. Pemberian Allah bukan untuk kepuasan Allah karena Mahasuci Allah dari membutuhkan apa pun, tapi justru untuk kebaikan kita.

Berbeda dengan Ar Rahiim, Ar Rahman lebih tinggi daripada Ar Rahiim. Ar Rahman jangkauan kasih sayangnya meliputi dunia akhirat, sedang Ar Rahiim hanya duniawi. Sebelum Allah menciptakan kita, Allah telah memberikan kasih sayang-Nya pada kita dengan menciptakan dan membentuk. Kemudian setelah tercipta, kita dituntun mendapatkan iman dan kebahagiaan dunia akhirat. Setelah mati, kita diberi peluang menatap-Nya di akhirat kelak.
Kita sering bertanya mengapa Allah memberikan sakit, kebangkrutan dan berbagai musibah? Bahkan kita juga sering bertanya mengapa tak sedikit orang yang rajin beribadah tapi tetap terkena musibah?

Camkan baik-baik, tak ada keburukan yang tak mengandung kebaikan. Keburukan yang ditimpakan kepada kita pasti berisi kebaikan di dalamnya.

Ketidaksabaran dan ketidakmampuan kita memahami hikmahlah yang membuat seolah kejadian itu buruk. Dengan kedalaman iman kita dapat menembus keyakinan bahwa tak ada keburukan yang tak mengandung kebaikan. Ambil contoh, seorang anak tertusuk duri hingga harus diamputasi.

Diamputasi tangan adalah suatu keburukan, tapi jika tak diamputasi ia akan tetanus dan bila penyakitnya makin kronis tubuhnya akan hancur. Diamputasi bukanlah suatu keburukan walau tubuhnya tersakiti dan sebagian tangannya hilang. Disakiti untuk kebaikan tetap kebaikan.

Karenanya, janganlah kita menjadi sengsara karena bencana yang menimpa hingga menyangka bahwa Allah tak sayang pada kita. Bila terjadi sesuatu pada diri kita yang tampaknya seperti keburukan, maka ingatlah bahwa Allah senantiasa berniat berbuat baik kepada hamba-Nya.

Ibarat anak yang diamputasi tadi, sang orang tua mengamputasi bukan karena ingin menghilangkan tangannya, tapi justru untuk menyehatkannya. Begitupun, aneka cobaan dan masalah dalam hidup ini sesungguhnya merupakan kasih sayang Allah untuk keselamatan kita.

Hikmah utamanya adalah kita tak boleh su'udzan di balik sepelik apa pun masalah yang menimpa karena pasti tersimpan niat baik dari Allah untuk kita dan pasti tersimpan kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam setiap kejadian yang kita anggap buruk.

Hikmah lainnya adalah kita harus meniru sifat kasih sayang Allah ini. Seorang Muslim yang mengikuti sifat kasih sayang Allah, dia akan peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang berada dalam kesulitan. Dia terus melacak siapa yang membutuhkan pertolongan seraya menyediakan diri dan hartanya untuk menolong dengan segenap kemampuannya.

Jika tak mampu menolong, maka dia berusaha memfasilitasi untuk menjadi perantara pertolongan. Jika itupun tak berdaya dilakukannya, maka berempati dengan menjadikan dirinya sebagai tempat curhat yang bisa meringankan bebannya. Jika itupun tak sanggup, maka dia berdoa di balik gelap malam tanpa sepengetahuan siapa pun karena dia sangat merindukan orang lain terlepas dari kemalangannya.

Inilah sebenarnya karakter seorang Muslim, selalu berfikir bagaimana menolong sesama dan melepaskan kemalangan orang lain. Jika hal ini ada pada diri kita, kita akan hidup penuh dengan kebahagian, bukan karena mendapatkan pertolongan, tapi karena kita bisa menolong orang lain.

Diambil dari tulisan AA Gym di mualaf.com