Pencarian :

Selasa, 06 Maret 2012

Tae-ho, Bocah Tanpa Lengan yang Menginspirasi

Tae-Ho adalah seorang anak lelaki asal Korea Selatan yang dilahirkan ke dunia ini dengan keadaan khusus: anggota tubuh yang tidak lengkap. Ia tidak memiliki lengan dan pada bagian kakinya hanya terdapat empat jari. Tim medis yang menangani proses kelahirannya (tahun 2000), memprediksi bahwa bocah malang ini tidak memiliki kemungkinan bertahan hidup hingga 10 tahun.

Seakan-akan ketidakberuntungan yang menimpanya belum cukup, tak lama setelah lahir, Tae-Ho ditinggalkan oleh orangtua kandungnya sendiri karena mereka tidak tahan melihat kondisi anak yang telah dilahirkannya. Maka, Tae-Ho pun dikirim ke panti asuhan di Seung Ga-Won, Korea Selatan oleh Holt (Children Service Incorporated). Tae-Ho juga mudah sekali terkena demam karena ia tidak mempunyai lengan yang juga berfungsi sebagai pelepas panas dalam tubuh

Lantas, apa yang terjadi pada Tae-Ho? Ia masih hidup sampai saat ini. Usianya 11 tahun dan ia telah tumbuh menjadi anak yang mandiri dan menyenangkan. Meskipun memiliki kekurangan, ia tidak mau bergantung pada orang lain dan tidak mudah menyerah. Semua kegiatan ia lakukan sendiri termasuk makan dan mengganti pakaian.

Untuk mengatasi kekurangan fisiknya, tentu Tae-ho harus ekstra keras dalam melakukan sesuatu hal, tapi dia tidak pernah menyerah. Sungguh suatu hal yang ajaib, dengan begitu banyak kekurangan dalam tubuhnya, dia tidak berhenti berusaha dan hidup. Meskipun saat dirinya menderita sakit, dia tetap punya sikap yang positif. Entah darimana dia belajar hal itu, tapi dia dapat mengajarkan kepada kita semua

Lihatlah video yang menggambar keseharian Tae-Ho, di bawah ini. Terbukti kan, bahwa Tae-Ho adalah anak lelaki yang berhati teguh dan berpikiran positif ? Ia selalu menghadapi segala hal dengan senyuman. Ketika ditanya, apakah ia mengalami kesulitan karena keadaan tubuhnya, ia menjawab, "Tidak, saya baik-baik saja. Hal ini tidak buruk sama sekali.”


Bahkan Tae-Ho selalu membantu saudara-saudaranya di panti asuhan. Tae-Ho pun mampu menjalani kegiatan belajar dan bermain di sekolah seperti anak-anak normal lainnya.

Sandra Rains, salah seorang yang menyaksikan kisahnya di Godtube.com mengatakan, “Betapa anak laki-laki yang luar biasa. Berpendirian teguh dan memberikan inspirasi pada banyak orang. Allah swt memang adil pada semua mahkluknya, tanpa memandang apa agama yang di anut orang tersebut Allah akan tetap mencintai selama orang tersebut tetap mampu bersyukur, dengan kemampuan untuk menghargai kehidupan, apapun yang terjadi.

Baru sehari diposting di Godtube.com, kisah ini sudah mengundang hampir 20.000 orang yang menontonnya. Dan yang lebih mengharukan lagi, kisah bocah tanpa lengan ini mampu mengubahkan hidup seorang pria yang menderita serangan jantung pada umur 49 tahun. Awalnya dia menderita kepahitan, sekarang dia mengambil komitmen lagi untuk mendedikasikan hidupnya agar lebih berguna, dan lebih memandang bahwa hidup itu indah dan tuhan memang maha adil atas segala umat manusia.


Tae-ho mengajarkan kita untuk mensyukuri apapun keadaan hidup kita. Jangan pernah menganggap diri Anda begitu malang karena sesuatu hal yang kurang pada diri Anda atau tubuh Anda. Tae-ho mengajarkan kepada kita semua, meskipun begitu banyak kekurangan yang didapatkannya, bahkan ditinggalkan oleh orangtua, dia dapat tetap tersenyum.

 

Rabu, 29 Februari 2012

Urutan setelah Nyawa di Cabut

Sesaat sebelum mati Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.

0 Menit :
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

1 Menit :
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3 Menit :
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4 - 5 Menit :
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.

7 - 9 Menit :
Penghubung ke otak mulai mati, efek yang sama terjadi ketika anda menyaksikan sinetron.

1 - 4 Jam :
Rigor Mortis * Membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

4 - 6 Jam :
Rigor Mortis * Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

6 Jam :
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

8 Jam :
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

24 - 72 Jam :
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri !

36 - 48 Jam :
Rigor Mortis * Berhenti, Tubuh anda selentur penari balerina lagi.

3 - 5 Hari :
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

8 - 10 Hari :
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

Beberapa Minggu :

Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya terlepas.

Satu Bulan :
Kulit Anda mulai mencair !.

Satu Tahun :
Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh anda !

* Rigor Mortis Adalah Fase Dimana Keseluruhan Otot Di Tubuh Menjadi Kaku

Kamis, 14 Oktober 2010

Ibu rela mati demi sang bayi


SOUTHWALES - Meski tahu harus membayar dengan nyawanya, Donna Blanks asal South Wales tetap mempertahankan kandungannya. Si bayi lahir, Donna pun meninggal

Kisah ini bisa dibilang bukti nyata kalau kasih ibu terhadap anak tiada terkira. Donna Blanks, 32, asal South Wales rela mengorbankan nyawa agar punya anak. Tak hanya itu, Donna juga harus menderita sakit yang tak terkira selama mengandung dan sesudah melahirkan.

Pasangan Donna dan Gary Thomas telah menunggu lama sebelum akhirnya menyadari kalau mereka akan punya momongan. Setelah penantian 13 tahun, mimpi itu bisa terwujud.

Sayangnya, impian itu dirusak oleh kenyataan kalau Donna akan kehilangan nyawa jika mempertahankan kandungannya. Sebab dokter mendapati kalau Donna mengalami gagal ginjal.

Masalah ginjal itu membuat kehamilan menjadi berbahaya bagi nyawa Donna sendiri. Atas dasar pertimbangan itu, dokter telah meminta agar kandungan Donna digugurkan agar nyawanya selamat.

Usulan aborsi tersebut ditolak oleh Donna. Ia tak mau melepas kesempatan untuk menjadi seorang ibu yang sudah diimpikan selama 13 tahun. Donna pun bertekad untuk melanjutkan kehamilannya, meski tahu kalau bayi yang dilahirkannya harus membayar dengan nyawanya sendiri.

Ibu dari Donna, Sallie (52) yang berasal dari Newport, South Wales mengamini kalau impian Donna adalah menjadi seorang ibu. Menurut Sallie, menjadi seorang ibu adalah satu-satunya hal yang diinginkan oleh Donna seumur hidupnya.

Donna yang berprofesi sebagai perawat telah mengalami masalah medis sejak remaja. Akibatnya Donna pun sempat berpikir kalau dirinya tak akan mampu memiliki momongan.

Ia telah menderita diabetes sejak usia 12 tahu. Kondisinya makin memburuk seiring bertambahnya usia. Kehamilan turut memperparah kondisi tubuh Donna.

“Karenanya Donna percaya kalau ia mendapat keajaiban ketika hamil. Ia juga berjanji akan mengorbankan segalanya untuk melindungi kehamilannya, termasuk mengorbankan dirinya sendiri. Tak ada yang dapat menghentikan niatnya. Ia akan terus melanjutkan kehamilan meski harus kehilangan nyawa,” ucap Sallie.

Kehamilannya sendiri tak mudah. Demi janin yang dikandung, Donna harus berhenti mengkonsumsi obat-obatan untuk masalah ginjal yang dideritanya. Akibatnya, Donna mengalami sakit yang tak tertahankan.

Setelah 27 minggu, Donna mendapatkan impiannya, seorang bayi laki-laki telah lahir. Kebahagiaan Donna dibarengi dengan kondisi tubuhnya yang semakin memburuk.

Tak hanya itu, bayi yang diberi nama Cade ini lahir prematur dan dokter memprediksi hidup Cade tak akan lama. Dengan berat kurang dari 2,5 kilogram dan masalah pada katup jantung, Cade kecil berjuang untuk terus bertahan hidup.

Segala kemungkinan dijalani agar Cade terus bertahan hidup. Cade harus menjalani operasi jantung untuk menyambung hidup. Ia juga harus kembali naik meja operasi untuk membenahi masalah pada sistem pencernaanya. Malah operasi yang terakhir ini lebih sulit dan kompleks.

Tapi Cade membuktikan dirinya sebagai anak yang kuat. Kondisi Cade semakin membaik dan makin kuat. Sebaliknya, kondisi Donna malah makin lemah dari hari ke hari.

Imbasnya, Donna pun harus menjalani proses cuci darah sebanyak tiga kali seminggu di rumah sakit University of Wales. Ibu dan anak ini dirawat di rumah sakit yang sama, jadi Donna tetap bisa berada di samping Cade ketika di rumah sakit.

Setelah tiga setengah bulan, Cade sudah cukup kuat untuk meninggalkan perawatan dari rumah sakit. Donna pun memutuskan untuk mengubah jenis cuci darah yang dijalani agar bisa menemani Cade di rumah.

“Meski bahagia, kondisi kesehatan Donna terus menurun. Tapi putri saya seorang wanita yang tangguh. Ia tetap merawat Cade dengan bantuan dari kami,” ucap Sallie.

Sebenarnya ada alternatif medis yang bisa dilakukan oleh Donna. Dokter telah menawarkan operasi cangkok ginjal agar nyawa Donna selamat. Bahkan ayah dan kakak Donna, Russel dan Christopher sudah bersedia untuk mendonorkan ginjal mereka. Keduanya adalah donor yang cocok bagi Donna.

Tapi kondisi Donna makin parah. Ia mengalami masalah dengan jantungnya, artinya ia tak bisa langsung menjalani cangkok ginjal begitu saja.

Akhirnya Donna harus kembali dirawat di rumah sakit setelah dokter menyuruhnya untuk menjalani terapi cuci darah yang berbeda jenis.

Terakhir kali Donna bicara pada keluarganya, ia mengatakan kalau dirinya merasa baik-baik saja dan berharap bisa berada di rumah keesokan harinya.

Tapi nasib berkata lain, tanggal 22 September dini hari, pihak rumah sakit mengabarkan Sallie kalau Donna sudah tiada.

Suster mendapati Donna terkena serangan jantung. Setelah 40 menit berjuang untuk menyelamatkan Donna, akhirnya tim dokter pun kalah oleh nasib. Donna secara resmi dinyatakan meninggal.

“Waktu yang kuhabiskan bersama Donna tak cukup lama. Meski tak lama, aku tahu dia wanita yang menakjubkan yang selalu melakukan apa saja untuk kebaikan orang lain. Dia benar-benar wanita yang sangat langka. Dia akan selalu kuingat,” ucap Gary, pasangan hidup Donna.

Sallie menambahkan kalau dirinya tidak siap untuk kehilangan putri kesayangannya. Meski demikian, Sallie bangga akan perjuangan Donna.

“Kami semua sedih akan kepergian Donna. Cade harus tumbuh tanpa sentuhan seorang ibu,” ucap Sallie.

Sallie turut merawat Cade dan merasa beruntung bisa melihatnya tumbuh besar. Sallie berjanji akan menceritakan semua perjuangan dan betapa mengagumkankannya Donna kepada Cade.

“Saya bisa melihat diri Donna ada dalam Cade. Saya berharap Cade mewarisi sifat dan rambut bergelombang milik Donna yang cantik. Cade pasti akan bangga terhadap ibunya,” imbuh Sallie.

Sumber asli : kompas.com

Rabu, 13 Oktober 2010

Arti Sahabat

Kata-kata Al-Qamah kepada anaknya. Sifat-sifat seorang sahabat yang soleh ialah…

* bila engkau berbakti padanya, dia akan melindungimu
* bila engkau perlukan pertolongan, dia akan membantumu
* bila engkau melakukan kebaikan, dia akan menerimanya dengan baik
* bila dia melihat kelemahanmu, dia akan menutupnya
* bila engkau meminta daripadanya, dia akan coba mengusahakannya
* bila engkau berdiam diri ( malu untuk meminta ), dia akan bertanyakan kesusahanmu
* bila datang suatu bencana menimpamu, dia akan meringankan kesusahanmu
* jika engkau merancang sesuatu, dia akan membantumu
* jika engkau berselisih faham, dia akan mudah mengalah demi menjaga kepentingan persahabatan……

” Sahabat sejati… memandang wajahnya teringat Allah, mendengar kata-katanya menambah Iman di jiwa, melihat wajahnya teringat Kematian…….”

Sahabat, Aku ingin sepertimu dalam ketenangan … menghadapi hidup ini……

Senin, 27 September 2010

Macam-macam Jurusan Komputer. Apa bedanya?

Perlu kita garis bawahi dulu bahwa “secara konsep” kurikulum bidang komputer di Indonesia sudah cukup baik. Kurikulum Indonesia mengacu dan mengadaptasi Computing Curricula, yaitu panduan kurikulum bidang komputer (computing) yang diterbitkan secara bersama oleh ACM (the Association for Computing Machinery), AIS (the Association for Information System) dan IEEE-CS (the IEEE Computer Society). Beberapa dokumen usulan kurikulum yang diajukan APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer) saya lihat juga mengacu ke Computing Curricula 2001 dan 2005. Kalau kemudian ada pertanyaan kok pelaksanaan di lapangan tidak sebagus konsepnya. Ya banyak faktor yang masih menjadi masalah di Indonesia, kualitas SDM pengajar, infrastruktur, minimnya textbook yang baik, dsb. Mari kita perbaiki bersama-sama dan tidak perlu saling menyalahkan.

Sekali lagi, Indonesia hanya mengadaptasi dan bukan mengadopsi Computing Curricula, artinya bahwa tidak semua nama jurusan dan nama mata kuliah di Indonesia sama “plek” dengan apa yang ada di Computing Curricula. Computing Curricula memberikan panduan tentang penyelenggaraan, penamaan mata kuliah beserta pembobotannya dan penyusunan kurikulum pada 5 jurusan, yaitu: Computer Engineering (CE, Teknik Komputer), Computer Science (CS, Ilmu Komputer), Information Systems (IS, Sistem Informasi), Information Technology (IT, Teknologi Informasi), Software Engineering (SE, Rekayasa Perangkat Lunak). Adaptasi dan acuan kurikulum di Indonesia adalah:
Computer Science untuk program studi (jurusan) Teknik Informatika atau Ilmu Komputer
Computer Engineering untuk program studi (jurusan) Sistem Komputer atau Teknik Komputer
Information System untuk Sistem Informasi atau Manajemen Informatika
Sedangkan Software Engineering dan Information Technology, di Indonesia dianggap bukan merupakan program studi (jurusan) karena masih bisa masuk salah satu bagian dari Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.

Lha terus dimana letak perbedaan jurusan-jurusan diatas? Semua jurusan (program studi) sebenarnya memiliki mata kuliah yang boleh dikatakan “sama”, hanya pembobotannya berbeda. Bobot inilah yang nantinya menentukan jalur karier dan bidang kerja lulusan. Kompetensi lulusan setiap jurusan biasanya di desain seperti di bawah:
  • Computer Engineering (CE) (Jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mendesain dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi baik software maupun hardware
  • Computer Science (CS) (Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang cukup luas dimulai dari penguasaan teori (konsep) dan pengembangan software.
  • Information System (IS) (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) diharapkan menghasilkan lulusan yag mampu menganalisa kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process), serta mendesain sistem berdasarkan tujuan dari organisasi
  • Information Technology (IT) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dalam merencanakan, mengimplementasikan, mengkonfigurasi dan memaintain infrastruktur teknologi informasi dalam organisasi.
  • Software Engineering (SE) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mengelola aktifitas pengembangan software berskala besar dalam tiap tahapannya (software development life cycle).

Sumber : http://heryant.web.ugm.ac.id & http://romisatriawahono.net/

Jumat, 23 Juli 2010

Psikotes - Try This at Home !

teman teman, silakan dicoba psikotes ini.
tapi, jangan liat jawaban yg ada dibawahnya dulu ya ..anda ikuti saja instruksi2nya,
tapi mikirnya jangan lama-lama, apa yang ada di hati kamu aja tapi bukan berarti asal-asalan jawabnya
Ok..

Psikotest ini diambil dari email internet,diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa asalnya Japanese. Anda akan menemukan hasil yang sangat mengejutkan.
mail ini,berharap semoga harapannya dapat terkabul. Pasti anda akan terkejut melihat hasilnya.!!!
Cuma janji dulu, JANGAN MEMBACA JAWABAN DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU. ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA. BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU PARAGRAF.
Pertama-tama siapkan bolpen dan kertas.
Waktu memilih nama, anda harus memilih orang yang anda kenal. Jangan terlalu banyak mikir,tulislah apa yang ada di kepala anda.
INGAT !! Maju satu paragraf per paragraf,kalau anda membaca kelanjutannya,Permohonan anda akan berantakan :p
1.. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas dikertas anda secara vertika(atas ke bawah)
2.. Tulis angka yang paling kamu senang (antara1-11) disebelah angka No.1 dan 2
3.. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu kenal, masing-masing di No.3 dan No.7
4.. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal di No.4, 5,dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang dikeluarga, teman, kenalan. Siapapun OK.Cuma harus yang kamu kenal
5.. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis nama judul lagu yang berbeda-beda
6.. Terakhir, tulis kamu punya permohonan.(Kamu minta permohonan)

NAH……… dibawah ini ada jawaban
dari psikotestnya mudah-mudahan cocok jawabannya.
1.. Anda harus memberitahu ke orang yang anda tulis di No. 7 tentang psikotest ini.
2.. Orang yang anda tulis di No.3 adalah orang yang kamu cintai.
3.. Orang yang anda tulis di No.7 adalah orang yang kamu suka, tetapi bertepuk sebelah tangan.
4.. Orang yang anda tulis di No.4 adalah orang yang anda rasa paling penting bagi anda.
5.. Orang yang anda tulis di No.5 adalah orang yang paling mengerti tentang anda.
6.. Orang yang anda tulis di No. 6 adalah orang yang membawa keberuntungan pada anda.
7.. Lagu yang anda tulis di no. 8 adalah lagu yang ditujukan untuk orang No.3
8.. Lagu yang anda tulis di no.9 adalah lagu yang ditujukan untuk orang No.7
9.. Lagu yang anda tulis di no.10 adalah lagu yang melukiskan apa yang ada di hati anda.
10.. Terakhir, lagu yang anda tulis di No.11 adalah lagu yang melukiskan hidup anda.

GIMANA??

diambil dari Citra Wulandary Yunisha

Selasa, 13 April 2010

PRINSIP-PRINSIP MENGKAJI AGAMA

Penulis: Al-Ustadz Qomar Suaidi

Menuntut ilmu agama tidak cukup bermodal semangat saja. Harus tahu pula rambu-rambu yang telah digariskan syariat. Tujuannya agar tidak bingung menghadapi seruan dari banyak kelompok dakwah. Dan yang paling penting, tidak terjatuh kepada pemahaman yang menyimpang!

Dewasa ini banyak sekali ‘jalan’ yang ditawarkan untuk mempelajari dienul Islam. Masing-masing pihak sudah pasti mengklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang menawarkan jalan dengan memenej qalbunya, ada yang mengajak untuk ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat untuk segera mendirikan Khilafah Islamiyah, ada pula yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia ramai-ramai ke masjid.
Namun lihat pula sekeliling kita. Kondisi umat Islam masih begini-begini saja. Kebodohan dan ketidakberdayaan masih menyelimuti. Bahkan sepertinya makin bertambah parah.
Adakah yang salah dari tindakan mereka? Ya, bila melihat kondisi umat yang semakin jatuh dalam kegelapan, sudah pasti ada yang salah. Mengapa mereka tidak mengajak umat untuk kembali mempelajari agamanya saja? Mengapa mereka justru menyibukkan umat dengan sesuatu yang berujung kesia-siaan ? Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai pewaris Nabi selalu berusaha mengamalkan apa yang diwasiatkan Rasulullah untuk mengajak umat kembali mempelajari agamanya. Dalam berbagai hal, Ahlussunnah tidak akan pernah keluar dari jalan yang telah digariskan oleh Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam. Lebih-lebih dalam mengambil dan memahami agama di mana hal itu merupakan sesuatu yang sangat asasi pada kehidupan. Inilah yang sebenarnya sangat dibutuhkan umat.

Berikut kami akan menguraikan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah dalam mengkaji agama, namun kami hanya akan menyebutkan hal-hal yang sangat pokok dan mendesak untuk diungkapkan. Tidak mungkin kita menyebut semuanya karena banyaknya sementara ruang yang ada terbatas.

Makna Manhaj
Manhaj dalam bahasa Arab adalah sebuah jalan terang yang ditempuh. Sebagaimana dalam firman Allah:
“Dan kami jadikan untuk masing-masing kalian syariat dan minhaj.” (Al-Maidah: 48)

Kata minhaj, sama dengan kata manhaj . Kata minhaj dalam ayat tersebut diterangkan oleh Imam ahli tafsir Ibnu Abbas, maknanya adalah sunnah. Sedang sunnah artinya jalan yang ditempuh dan sangat terang. Demikian pula Ibnu Katsir menjelaskan (lihat Tafsir Ibnu Katsir 2/67-68 dan Mu’jamul Wasith).

Yang diinginkan dengan pembahasan ini adalah untuk menjelaskan jalan yang ditempuh Ahlussunnah dalam mendapatkan ilmu agama. Dengan jalan itulah, insya Allah kita akan selamat dari berbagai kesalahan atau kerancuan dalam mendapatkan ilmu agama. Inilah rambu-rambu yang harus dipegang dalam mencari ilmu agama:

1. Mengambil ilmu agama dari sumber aslinya yaitu Al Qur’an dan As Sunnah.
Allah Ta’ala berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan kalian mengikuti para pimpinan selain-Nya. Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya.” (Al-A’raf: 3)

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda:
“Ketahuilah bahwasanya aku diberi Al Qur’an dan yang serupa dengannya bersamanya.” (Shahih, HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Miqdam bin Ma’di Karib. Lihat Shahihul Jami’ N0. 2643)

2. Memahami Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih,
yakni para sahabat dan yang mengikuti mereka dari kalangan tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam:
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian yang setelah mereka kemudian yang setelah mereka.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kebaikan yang berada pada mereka adalah kebaikan yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan agama, baik ilmu, pemahaman, pengamalan dan dakwah.

Ibnul Qayyim berkata: “Nabi mengabarkan bahwa sebaik-baik generasi adalah generasinya secara mutlak. Itu berarti bahwa merekalah yang paling utama dalam segala pintu-pintu kebaikan. Kalau tidak demikian, yakni mereka baik dalam sebagian sisi saja maka mereka bukan sebaik-baik generasi secara mutlak.” (lihat Bashair Dzawis Syaraf: 62)

Dengan demikian, pemahaman mereka terhadap agama ini sudah dijamin oleh Nabi. Sehingga, kita tidak meragukannya lagi bahwa kebenaran itu pasti bersama mereka dan itu sangat wajar karena mereka adalah orang yang paling tahu setelah Nabi. Mereka menyaksikan di mana dan kapan turunnya wahyu dan mereka tahu di saat apa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam mengucapkan hadits.
Keadaan yang semacam ini tentu sangat mendukung terhadap pemahaman agama. Oleh karenanya, para ulama mengatakan bahwa ketika para shahabat bersepakat terhadap sesuatu, kita tidak boleh menyelisihi mereka. Dan tatkala mereka berselisih, maka tidak boleh kita keluar dari perselisihan mereka. Artinya kita harus memilih salah satu dari pendapat mereka dan tidak boleh membuat pendapat baru di luar pendapat mereka.

Imam Syafi’i mengatakan: “Mereka (para shahabat) di atas kita dalam segala ilmu, ijtihad, wara’ (sikap hati-hati), akal dan pada perkara yang mendatangkan ilmu atau diambil darinya ilmu. Pendapat mereka lebih terpuji dan lebih utama buat kita dari pendapat kita sendiri -wallahu a’lam- … Demikian kami katakan. Jika mereka bersepakat, kami mengambil kesepakatan mereka. Jika seorang dari mereka memiliki sebuah pendapat yang tidak diselisihi yang lain maka kita mengambil pendapatnya dan jika mereka berbeda pendapat maka kami mengambil sebagian pendapat mereka. Kami tidak akan keluar dari pendapat mereka secara keseluruhan.” (Al-Madkhal Ilas Sunan Al-Kubra: 110 dari Intishar li Ahlil Hadits: 78].

Begitu pula Muhammad bin Al Hasan mengatakan: “Ilmu itu empat macam, pertama apa yang terdapat dalam kitab Allah atau yang serupa dengannya, kedua apa yang terdapat dalam Sunnah Rasulullah atau yang semacamnya, ketiga apa yang disepakati oleh para shahabat Nabi atau yang serupa dengannya dan jika mereka berselisih padanya, kita tidak boleh keluar dari perselisihan mereka …, keempat apa yang diangap baik oleh para ahli fikih atau yang serupa dengannya. Ilmu itu tidak keluar dari empat macam ini.” (Intishar li Ahlil Hadits: 31)

Oleh karenanya Ibnu Taimiyyah berkata: “Setiap pendapat yang dikatakan hanya oleh seseorang yang hidup di masa ini dan tidak pernah dikatakan oleh seorangpun yang terdahulu, maka itu salah.” Imam Ahmad mengatakan: “Jangan sampai engkau mengeluarkan sebuah pendapat dalam sebuah masalah yang engkau tidak punya pendahulu padanya.” (Majmu’ Fatawa: 21/291)

Hal itu -wallahu a’lam- karena Nabi bersabda:
“Sesungguhnya Allah melindungi umatku untuk berkumpul di atas kesesatan.” (Hasan, HR Abu Dawud no:4253, Ibnu Majah:395, dan Ibnu Abi Ashim dari Ka’b bin Ashim no:82, 83 dihasankan oleh As Syaikh al Albani dalam Silsilah As- Shahihah:1331]

Jadi tidak mungkin dalam sebuah perkara agama yang diperselisihkan oleh mereka, semua pendapat adalah salah. Karena jika demikian berarti mereka telah berkumpul di atas kesalahan. Karenanya pasti kebenaran itu ada pada salah satu pendapat mereka, sehingga kita tidak boleh keluar dari pendapat mereka. Kalau kita keluar dari pendapat mereka, maka dipastikan salah sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah di atas.

3. Tidak melakukan taqlid atau ta’ashshub (fanatik) madzhab.
Allah berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (darinya).” (Al-A’raf: 3)

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7)

Dengan jelas ayat di atas menganjurkan untuk mengikuti apa yang diturunkan Allah baik berupa Al Qur’an atau hadits. Maka ucapan siapapun yang tidak sesuai dengan keduanya berarti harus ditinggalkan. Imam Syafi’i mengatakan: “Kaum muslimin bersepakat bahwa siapapun yang telah jelas baginya Sunnah Nabi maka dia tidak boleh berpaling darinya kepada ucapan seseorang, siapapun dia.” (Sifat Shalat Nabi: 50)

Demikian pula kebenaran itu tidak terbatas pada pendapat salah satu dari Imam madzhab yang empat. Selain mereka, masih banyak ulama yang lain, baik yang sezaman atau yang lebih dulu dari mereka.
Ibnu Taimiyah mengatakan:
“Sesungguhnya tidak seorangpun dari ahlussunnah mengatakan bahwa kesepakatan empat Imam itu adalah hujjah yang tidak mungkin salah. Dan tidak seorangpun dari mereka mengatakan bahwa kebenaran itu terbatas padanya dan bahwa yang keluar darinya berarti batil. Bahkan jika seorang yang bukan dari pengikut Imam-imam itu seperti Sufyan Ats Tsauri, Al Auza’i, Al Laits bin Sa’ad dan yang sebelum mereka atau Ahlul Ijtihadyang setelah mereka mengatakan sebuah pendapat yang menyelisihi pendapat Imam-imam itu, maka perselisihan mereka dikembalikan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, dan pendapat yang paling kuat adalah yang berada di atas dalil.” (Minhajus Sunnah: 3/412 dari Al Iqna’: 95).

Sebaliknya, ta’ashshub (fanatik) pada madzhab akan menghalangi seseorang untuk sampai kepada kebenaran. Tak heran kalau sampai ada dari kalangan ulama madzhab mengatakan: “Setiap hadits yang menyelisihi madzhab kami maka itu mansukh (terhapus hukumnya) atau harus ditakwilkan (yakni diarahkan kepada makna yang lain).”

Akhirnya madzhablah yang menjadi ukuran kebenaran bukan ayat atau hadits. Bahkan ta’ashub semacam itu membuat kesan jelek terhadap agama Islam sehingga menghalangi masuk Islamnya seseorang sebagaimana terjadi di Tokyo ketika beberapa orang ingin masuk Islam dan ditunjukkan kepada orang-orang India maka mereka menyarankan untuk memilih madzhab Hanafi. Ketika datang kepada orang-orang Jawa atau Indonesia mereka menyarankan untuk memilih madzhab Syafi’i. Mendengar jawaban-jawaban itu mereka sangat keheranan dan bingung sehingga sempat menghambat dari jalan Islam [Lihat Muqaddimah Sifat Shalat Nabi hal: 68 edisi bahasa Arab)

4. Waspada dari para da’i jahat.
Jahat yang dimaksud bukan dari sisi kriminal tapi lebih khusus adalah dari tinjauan keagamaan. Artinya mereka yang membawa ajaran-ajaran yang menyimpang dari aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, sedikit atau banyak. Di antara ciri-ciri mereka adalah yang suka berdalil dengan ayat-ayat yang belum begitu jelas maknanya untuk bisa mereka tafsirkan semau mereka. Dengan itu mereka maksudkan menebar fitnah yakni menyesatkan para pengikutnya.

Allah berfirman:
“Adapun yang dalam hatinya terdapat penyelewengan (dari kebenaran) maka mereka mengikuti apa yang belum jelas dari ayat-ayat itu, (mereka) inginkan dengannya fitnah dan ingin mentakwilkannya. Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.” (Ali-Imran: 7)

Ibnu Katsir mengatakan: “Menginginkan fitnah artinya ingin menyesatkan para pengikutnya dengan mengesankan bahwa mereka berhujjah dengan Al Qur’an untuk (membela) bid’ah mereka padahal Al Qur’an itu sendiri menyelisihinya. Ingin mentakwilkannya artinya menyelewengkan maknanya sesuai dengan apa yang mereka inginkan.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/353]>

5. Memilih guru yang dikenal berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dalam berakidah, beribadah, berakhlak dan mu’amalah.
Hal itu karena urusan ilmu adalah urusan agama sehingga tidak bisa seseorang sembarangan atau asal comot dalam mengambilnya tanpa peduli dari siapa dia dapatkan karena ini akan berakibat fatal sampai di akhirat kelak. Maka ia harus tahu siapa yang akan ia ambil ilmu agamanya.Jangan sampai dia ambil agamanya dari orang yang memusuhi Sunnah atau memusuhi Ahlussunnah atau tidak pernah diketahui belajar akidah yang benar karena selama ini yang dipelajari adalah akidah-akidah yang salah atau mendapat ilmu hanya sekedar hasil bacaan tanpa bimbingan para ulama Ahlussunnah. Sangat dikhawatirkan, ia memiliki pemahaman-pemahaman yang salah karena hal tersebut.

sumber : http://islam-download.net/artikel-islami/tuntunan-mempelajari-agama-islam.html